Ratatouille, Makanan Vegetarian Khas Prancis.

 

   Ratatouille, Makanan Vegetarian Khas Prancis




Siapa disini yang pernah menonton film animasi Disney yang berjudul “Ratatouille”? Film yang peran utamanya adalah seekor tikus dan mempunyai keahlian memasak yang sangat luar biasa dan membuat semua orang takjub akan keahliannya. Seekor tikus yang tidak sengaja membesarkan nama restoran dengan hidangan utamanya, yaitu ratatouille. Dan ternyata itu adalah salah satu makanan khas Prancis loh! Tapi kali ini kita tidak membahas mengenai film tersebut, namun kita akan membahas tentang makanannya, yaitu ratatouille. Kalian pasti penasarankan?? Yuk langsung kita simak penjelasan berikut.

Ratatouille dikenal di Prancis pada tahun 1778. Makanan ini berasal dari Provence yang berada di daerah Nice. Nama ratatouille tersebut berasal dari kata slang yang berarti “ chunky stew”, sedangkan “tatouille” berarti diaduk sedangkan dalam bahasa prancis ratatouille disebut sebagai ratatouille niçoise. Katanya makanan ini sebenarnya merupakan makanan para petani miskin, yang sering dimasak dimusim panas serta menggunakan bahan sayuran musim panas seperti ketimun, tomat, cabai merah/putih, bawang merah/putih. Terkadang ada yang menambahkan terong namun terong bukan termasuk tanaman musim panas. Ratatouille dapat dimakan dengan nasi, kentang, atau roti.

Ratatouille biasanya menjadi makanan penutup, namun jika ratatouille disajikan sebagai makanan utama makan akan disajikan bersama udang jumbo atau ikan sebagai penggantinya. Makanan ini sungguh sehat dapat digunakan sebagai pilihan makanan saat mengurangi kolestrol. Ratatouille memiliki warna yang meriah dan penyajiannya yang unik karena terdiri dari berbagai macam sayuran.

Nah siapa nih yang penasaran dengan bagaimana cara membuat ratatouille?? Kalian juga bisa bikin dirumah loh...

Bahan yang dibutuhkan untuk resep ratatouille :

1. 3 buah tomat (ukuran besar)

2. 1 buah bawang bombay (ukuran besar)

3. 4 siung bawang putih

4. 1 buah paprika (merah, kuning, atau hijau; sesuai selera)

5. Garam secukupnya

6. 1 buah terong (ukuran sedang)

7. 2 buah kentang

8. Basil secukupnya (penambah rasa)

9. 1 buah Zucchini

10. Thyme secukupnya (penambah rasa)

11. 1 sdm olive oil

 

Cara Memasak Ratatouille:

1. Kupas bawang putih dan bawang bombay dan cuci semua bahan hingga bersih.

2. Cincang bawang putih dan bawang bombay. Lanjutkan dengan memotong bahan-bahan lainnya.

3. Lalu tumis bawang putih dan bawang bombay dengan olive oil  hingga beraroma harum. Masukkan tomat, kentang dan paprika, berikan sedikit garam. Aduk sebentar, tutup dan masak sebentar hingga mendidih sekitar 20 menit.

4. Setelah mendidih, tambahkan zucchini dan terong. Aduk kembali, masak hingga zucchini dan terong empuk sekitar 10 menit.

5. Matikan api. Taburkan basil dan thyme.

6. Sajikan.




 (Sendy Fi Ilan Syah, bahasa Prancis Unila'21)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

La Bise; Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis

Gambar
  Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis. Bonjour teman-teman setia Blog Imasapra! Di akhir bulan Agustus ini kita bakal membahas kebiasaan cipika-cipiki di Prancis atau yang dikenal sebagai La Bise . Orang Prancis memiliki kebiasaan mencium pipi kanan dan pipi kiri sebagai tanda salam dalam sebuah pertemuan, Hal ini dilakukan oleh dua wanita, pria dan wanita, atau oleh dua pria. Seringnya, dilakukan oleh generasi yang lebih tua. Namun, cipika cipiki ini dilarang dilakukan di dalam kereta karena dianggap ilegal. Pernahkan Anda memperhatikan kebiasaan orang Prancis cipika-cipika untuk saling menyapa? Ini merupakan ritual sederhana, tetapi itu mengandung kode yang sangat spesifik. Hal ini memiliki makna cukup dalam seperti memberikan kesan yang hangat dan akrab. Hal ini jg dilakukan sebagai bentuk tradisi dan budaya sosial orang - orang di Perancis.  Namun tidak semua orang prancis melakukan cipika-cipiki, hal ini juga tidak dilakukan dalam segala situasi. Tergantung ...
Baca selengkapnya

Sejarah Paris Fashion Week

Gambar
  Sejarah Paris Fashion Week Foto oleh Audrey de Sortiraparis Masa-masa awal mode Paris, pada pergantian abad ke-20, ditandai oleh para perancang busana yang berani seperti Charles Worth dan Paul Poiret , yang ingin menampilkan kreasi mereka dalam gerakan. Paul Poiret menyelenggarakan pesta-pesta mewah, di mana para tamu berkompetisi dalam busana yang elegan, yang paling legendaris adalah " Mille et Deuxième Nuit " pada tahun 1911, yang menampilkan gaun kap lampu dan sarouel.  Tahun 1920-an dan 1930-an menyaksikan kemunculan bakat-bakat seperti Coco Chanel, Elsa Schiaparelli, dan Madeleine Vionnet. Pada masa ini, peragaan busana yang sebelumnya merupakan pesta berskala besar berevolusi menjadi presentasi yang intim dan eksklusif yang diperuntukkan bagi para pelanggan. Ini adalah acara yang diselenggarakan di kalangan terbatas, dengan kerahasiaan tertinggi dan tidak ada ruang untuk fotografer. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1945  ketika Chambre Syndicale de la Hau...
Baca selengkapnya