Hadiah dari Prancis untuk Amerika Serikat

 Patung Liberty: Hadiah dari Prancis untuk Amerika Serikat


Patung Liberty adalah sebuah patung neoklasik kolosal di Liberty Island di Pelabuhan New York di New York City, Amerika Serikat.

Patung tersebut merupakan sosok Libertas, Dewi Kebebasan Romawi. Dia memegang obor dengan tangan kanannya, dan di tangan kirinya membawa tabula ansata bertuliskan JULI IV MDCCLXXVI (4 Juli 1776), tanggal Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Rantai dan belenggu yang putus tergeletak di kakinya saat dia berjalan ke depan, memperingati penghapusan perbudakan secara nasional setelah Perang Saudara Amerika. Setelah diresmikan, patung tersebut menjadi ikon kebebasan serta dipandang sebagai simbol sambutan bagi para imigran yang datang melalui laut. Obor yang diangkat tinggi diatas kepalanya adalah mercusuar harapan dan pencerahan, menandakan penerangan jalan menuju kebebasan dan sebagai peran penting dalam gambaran patung. Obor ini sebagai simbol yang menunjukkan bahwa kebebasan dapat mencerahkan dunia.


Di tangan kirinya, Patung Liberty memegang sebuah tablet yang disebut tabula ansata. Istilah ini, berasal dari bahasa Latin, diterjemahkan menjadi "tablet dengan pegangan" dan digunakan di banyak patung klasik. Tablet adalah simbol supremasi hukum. Ini mewakili konsep bahwa kebebasan sejati didasarkan pada hukum dan keadilan, sebuah prinsip yang tertanam dalam filsafat Amerika.

Melalui kedua objek tersebut, Patung Liberty mengkomunikasikan bahwa kebebasan dan kemandirian lahir dari pencerahan dan dijunjung tinggi oleh supremasi hukum.Dibangun dan dirakit di Prancis, atas ide pada tahun 1865 dari ahli hukum Édouard Laboulaye, dengan Gustave Eiffel (desainer Menara Eiffel) sebagai perancang struktur penyangga dalamnya, dan dipahat oleh Frédéric Auguste Bartholdi, patung tersebut dipersembahkan oleh orang-orang Prancis kepada Amerika, sebagai tanda persahabatan dan sebagai monumen untuk mengingatkan adanya aliansi yang pernah terjadi antara Perancis dan Amerika selama terjadinya Revolusi Amerika (1775-1783). Diresmikan di siang hari pada tanggal 28 Oktober 1886 di hadapan Presiden Amerika Serikat, Grover Cleveland, dalam rangka seratus tahun Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Patung ini telah menjadi bagian dari National Historic Landmarks sejak 15 Oktober 1924 dan Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1984.


Refrensi: https://fr.m.wikipedia.org/wiki/Statue_de_la_Libert%C3%A9 

(Pavel Kharisma & M. Diaz Faturrahman, Bahasa Prancis'21)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

La Bise; Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis

Gambar
  Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis. Bonjour teman-teman setia Blog Imasapra! Di akhir bulan Agustus ini kita bakal membahas kebiasaan cipika-cipiki di Prancis atau yang dikenal sebagai La Bise . Orang Prancis memiliki kebiasaan mencium pipi kanan dan pipi kiri sebagai tanda salam dalam sebuah pertemuan, Hal ini dilakukan oleh dua wanita, pria dan wanita, atau oleh dua pria. Seringnya, dilakukan oleh generasi yang lebih tua. Namun, cipika cipiki ini dilarang dilakukan di dalam kereta karena dianggap ilegal. Pernahkan Anda memperhatikan kebiasaan orang Prancis cipika-cipika untuk saling menyapa? Ini merupakan ritual sederhana, tetapi itu mengandung kode yang sangat spesifik. Hal ini memiliki makna cukup dalam seperti memberikan kesan yang hangat dan akrab. Hal ini jg dilakukan sebagai bentuk tradisi dan budaya sosial orang - orang di Perancis.  Namun tidak semua orang prancis melakukan cipika-cipiki, hal ini juga tidak dilakukan dalam segala situasi. Tergantung ...
Baca selengkapnya

Sejarah Paris Fashion Week

Gambar
  Sejarah Paris Fashion Week Foto oleh Audrey de Sortiraparis Masa-masa awal mode Paris, pada pergantian abad ke-20, ditandai oleh para perancang busana yang berani seperti Charles Worth dan Paul Poiret , yang ingin menampilkan kreasi mereka dalam gerakan. Paul Poiret menyelenggarakan pesta-pesta mewah, di mana para tamu berkompetisi dalam busana yang elegan, yang paling legendaris adalah " Mille et Deuxième Nuit " pada tahun 1911, yang menampilkan gaun kap lampu dan sarouel.  Tahun 1920-an dan 1930-an menyaksikan kemunculan bakat-bakat seperti Coco Chanel, Elsa Schiaparelli, dan Madeleine Vionnet. Pada masa ini, peragaan busana yang sebelumnya merupakan pesta berskala besar berevolusi menjadi presentasi yang intim dan eksklusif yang diperuntukkan bagi para pelanggan. Ini adalah acara yang diselenggarakan di kalangan terbatas, dengan kerahasiaan tertinggi dan tidak ada ruang untuk fotografer. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1945  ketika Chambre Syndicale de la Hau...
Baca selengkapnya