Peraturan Unik Membawa Hewan Peliharaan di Prancis

 

 Peraturan Unik Membawa Hewan Peliharaan di Prancis



Prancis, negeri yang terkenal dengan keindahan Menara Eiffel dan kelezatan croissant-nya, ternyata memiliki seperangkat aturan unik yang mungkin tak terduga oleh para pelancong, terutama bagi mereka yang ingin membawa serta sahabat berbulu mereka. Ya, membawa hewan peliharaan bepergian di Prancis bukanlah sekadar memasukkan mereka ke dalam tas jinjing dan berjalan-jalan. Ada serangkaian regulasi dan etiket yang perlu diperhatikan agar perjalanan Anda dan hewan kesayangan tetap menyenangkan dan sesuai dengan norma yang berlaku.

Salah satu hal yang paling mencolok adalah kewajiban membeli tiket masuk bagi hewan peliharaan di berbagai moda transportasi umum dan tempat-tempat umum tertentu. Kebijakan ini mungkin terasa asing bagi sebagian wisatawan, namun sejatinya dilandasi oleh alasan-alasan yang masuk akal.

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa hewan peliharaan harus punya tiket? Ada beberapa alasan di balik kebijakan ini. Pertama, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Dengan adanya tiket, jumlah hewan peliharaan yang dibawa bisa dikontrol. Selain itu, tiket seringkali dikaitkan dengan persyaratan kesehatan tertentu, seperti vaksinasi. Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit. Terakhir, pendapatan dari penjualan tiket hewan peliharaan bisa digunakan untuk meningkatkan fasilitas atau layanan transportasi.



Kebijakan ini berlaku di berbagai tempat, mulai dari transportasi umum hingga beberapa tempat umum. Di transportasi umum seperti kereta, bus, dan metro, biasanya mewajibkan pemilik untuk membeli tiket khusus. Jenis tiketnya pun beragam, tergantung pada ukuran dan jenis hewan peliharaan. Beberapa taman juga memberlakukan biaya masuk untuk hewan peliharaan. Namun, sebagian besar museum tidak mengizinkan hewan peliharaan masuk, kecuali hewan pemandu bagi penyandang disabilitas.

Agar perjalananmu bersama hewan kesayanganmu berjalan lancar, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Pertama, pastikan untuk memeriksa peraturan terbaru mengenai hewan peliharaan di kota atau wilayah yang akan kamu kunjungi. Siapkan dokumen penting seperti sertifikat kesehatan dan paspor hewan peliharaan. Selain itu, kenali moda transportasi mana yang paling ramah hewan peliharaan dan berapa biaya tiketnya. Jangan lupa untuk memastikan kenyamanan hewan peliharaanmu selama perjalanan. Bawa perlengkapan seperti kandang, makanan, dan air minum.


(Muthiah Aqilah A. & Dandi Arifka, Pend. Bahasa Prancis 2022)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

La Bise; Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis

Gambar
  Kebiasaan Cipika-Cipiki di Prancis. Bonjour teman-teman setia Blog Imasapra! Di akhir bulan Agustus ini kita bakal membahas kebiasaan cipika-cipiki di Prancis atau yang dikenal sebagai La Bise . Orang Prancis memiliki kebiasaan mencium pipi kanan dan pipi kiri sebagai tanda salam dalam sebuah pertemuan, Hal ini dilakukan oleh dua wanita, pria dan wanita, atau oleh dua pria. Seringnya, dilakukan oleh generasi yang lebih tua. Namun, cipika cipiki ini dilarang dilakukan di dalam kereta karena dianggap ilegal. Pernahkan Anda memperhatikan kebiasaan orang Prancis cipika-cipika untuk saling menyapa? Ini merupakan ritual sederhana, tetapi itu mengandung kode yang sangat spesifik. Hal ini memiliki makna cukup dalam seperti memberikan kesan yang hangat dan akrab. Hal ini jg dilakukan sebagai bentuk tradisi dan budaya sosial orang - orang di Perancis.  Namun tidak semua orang prancis melakukan cipika-cipiki, hal ini juga tidak dilakukan dalam segala situasi. Tergantung ...
Baca selengkapnya

Sejarah Paris Fashion Week

Gambar
  Sejarah Paris Fashion Week Foto oleh Audrey de Sortiraparis Masa-masa awal mode Paris, pada pergantian abad ke-20, ditandai oleh para perancang busana yang berani seperti Charles Worth dan Paul Poiret , yang ingin menampilkan kreasi mereka dalam gerakan. Paul Poiret menyelenggarakan pesta-pesta mewah, di mana para tamu berkompetisi dalam busana yang elegan, yang paling legendaris adalah " Mille et Deuxième Nuit " pada tahun 1911, yang menampilkan gaun kap lampu dan sarouel.  Tahun 1920-an dan 1930-an menyaksikan kemunculan bakat-bakat seperti Coco Chanel, Elsa Schiaparelli, dan Madeleine Vionnet. Pada masa ini, peragaan busana yang sebelumnya merupakan pesta berskala besar berevolusi menjadi presentasi yang intim dan eksklusif yang diperuntukkan bagi para pelanggan. Ini adalah acara yang diselenggarakan di kalangan terbatas, dengan kerahasiaan tertinggi dan tidak ada ruang untuk fotografer. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1945  ketika Chambre Syndicale de la Hau...
Baca selengkapnya