Louis
XIX, Raja Prancis yang Hanya Menjabat Selama 20 Menit
Iya, kalian tidak salah baca kok!
Sebelumnya, sudahkah kalian tau tentang Louis XIX? Louis XIX atau Louis
Antoine, Duke of Angoulême lahir di Versailles, sebagai putra
tertua Charles Philippe, Pangeran Artois, adik bungsu Raja Louis XVI
dari Prancis. Ia lahir satu tahun setelah kematian kakek buyutnya, Louis
XV dari Prancis. Ibunya adalah Putri Maria Theresa dari Savoy (di Prancis
dikenal sebagai Marie Thérèse), putri Victor Amadeus III dari Sardinia
dan Maria Antonia dari Spanyol.
Louis XIX lahir menjelang akhir abad ke-18,
tetapi ia melewati masa dewasanya pada saat Prancis melewati beberapa periode
paling sulit dalam sejarahnya. Revolusi Prancis memaksa keluarganya untuk
tinggal di pengasingan, tetapi Louis XIX selalu berambisi untuk menjatuhkan
Napoleon, yang melibatkan Prancis dalam berbagai kampanye militer di Eropa.
Pangeran muda ini bertempur bersama pasukan Bavaria dan Inggris melawan pasukan
Napoleon. Ketika Kaisar Prancis digulingkan untuk kedua kalinya, ayah Louis XIX
menjadi raja.
Louis XIX adalah seorang petit-fils
de France saat lahir, dan awalnya dikenal sebagai Louis Antoine
d'Artois. Setelah ayahnya naik takhta, ia menjadi Dauphin de France,
dan nama belakangnya diubah menjadi de France, mengikuti kebiasaan
kerajaan untuk para pangeran dengan pangkat seperti itu.
Lalu, apa ya alasan dari singkatnya masa
jabatan Louis XIX?
Louis XIX menjadi Raja Prancis dan
Navarre selama 20 menit setelah ayahnya turun tahta pada 2 Agustus 1830 untuk
menghormati tuntutan para pengunjuk rasa. Kekuasaannya hanya berlangsung selama
20 menit karena dia harus turun tahta lagi atas permintaan dari pengunjuk rasa
yang sama.
Ini membuatnya menjadi raja dengan
pemerintahan terpendek dalam sejarah. Dan dia berbagi rekor menakjubkan ini
dengan Putra Mahkota Luís Filipe, yang secara teknis menjadi Raja Portugal
setelah ayahnya dibunuh, tapi dia juga meninggal karena luka 20 menit kemudian.
Komentar
Posting Komentar